Timnas  

Fenomena Pemain Keturunan Timnas Indonesia yang Meredup di Klub: Jordi Amat, Sandy Walsh, Rafael Struick

Sumber Foto: Dibuat dengan AI

Sejumlah pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam karier mereka di klub masing-masing. Meski memiliki pengalaman internasional, kenyataan pahit harus mereka hadapi: menit bermain yang semakin minim. Pelatih Patrick Kluivert tetap mempercayai kemampuan mereka, tetapi situasi di klub menjadi ujian berat.

Jordi Amat: Bintang yang Meredup di Johor Darul Ta’zim Jordi Amat adalah salah satu pemain keturunan yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia. Namun, di klubnya, Johor Darul Ta’zim (JDT) di Liga Super Malaysia, posisi Amat mulai terancam. Musim 2024/2025 menjadi musim ketiganya bersama JDT, namun menit bermainnya mulai terkikis. Dari 24 laga liga, ia hanya tampil 15 kali dengan catatan dua gol dan satu assist. Absensinya sering terjadi karena berbagai faktor, termasuk persaingan ketat di lini belakang.

Sandy Walsh: Minim Kontribusi di Jepang Sandy Walsh, pemain bertahan serbabisa yang memperkuat Yokohama F. Marinos di Jepang, juga menghadapi tantangan serupa. Bergabung sejak Februari 2025, Walsh belum sepenuhnya menjadi pilihan utama. Liga Jepang yang kompetitif membuatnya harus berjuang keras untuk mendapatkan tempat reguler.

Rafael Struick: Harapan yang Meredup di Brisbane Roar Pemain muda berbakat Rafael Struick, yang berstatus keturunan Belanda-Indonesia, saat ini bermain untuk Brisbane Roar di Liga Australia. Meski memiliki potensi besar, Struick belum sepenuhnya mampu menembus tim utama secara reguler. Peralihan dari Eropa ke Australia menjadi tantangan tersendiri bagi Struick.

Fenomena Pemain Keturunan yang Meredup Kasus Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Rafael Struick bukanlah satu-satunya. Banyak pemain keturunan yang bergabung dengan Timnas Indonesia namun berjuang untuk mendapatkan tempat di klub masing-masing. Ini menjadi tantangan bagi Patrick Kluivert sebagai pelatih untuk memastikan mereka tetap bugar dan siap ketika dipanggil ke Timnas.

Pertanyaannya, apakah para pemain keturunan ini mampu bangkit dan kembali mendapatkan kepercayaan di klub mereka? Hanya waktu yang akan menjawa