Wisata  

Museum Bung Hatta: Mengenang Kembali Keteladananan Sang Proklamator

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Jika Anda melancong ke Kota Wisata Bukittinggi dan Anda penikmat wisata sejarah, maka wajib mengunjungi salah satu destinasi wisata sejarah yang legendaris yaitu Museum Bung Hatta. Keberadaan museum ini tidak terlepas dari asal Bung Hatta yang lahir di Bukittingi pada 12 Agustus 1902. Museum Bung Hatta tidak jauh dari pusat kota Bukittinggi, berjarak 100 km dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Secara historis, Musem Bung Hatta pada mulanya merupakan rumah kelahiran Sang Proklamator, yang dibangun pada 1960 dengan struktur kayu. Rumah ini terdiri atas bangunan utama, paviliun, lumbung padi, dapur, dan kandang kuda. Bangunan utama terdapat ruangan untuk menerima tamu, ruang makan keluarga, kamar ibu, paman, dan kakaek Bung Hatta. Sedangkan paviliun berfungsi sebagai kamar tidur Bung Hatta. Bung Hatta tinggal di rumah ini hinggga usia 11 tahun.

Seiring dengan berjalannya waktu, rumah Bung Hatta ini dipugar atau dibangun ulang pada November 1994. Sejak itu rumah ini lebih dikenal dengan nama Museum Bung Hatta. Keunikan musim ini salah satunya adalah masih menyimpan perabotan asli. Tidak hanya itu, pada museum bergaya klasik ini Anda bisa lebih mengenal kehidupan Bung Hatta sewaktu kecil hingga perjuangan Sang Proklamator dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk lebih mengenal tentang museum Bung Hatta maka ada dua hal yang harus Anda ketahui, yaitu:

Pertama, museum rumah kelahiran Bung Hatta terletak di Jalan Soekarno-Hatta No 37, Bukittinggi, Sumatera Barat. Tempat ini sangat dekat dengan jam gadang. Jika Anda berjalan kaki, dapat ditempuh selama 15 menit. Kedua, museum ini buka setiap hari pukul 8.00-17.00 WIB. Tidak ada biaya masuk alias gratis. Sayang tentu jika dilewatkan bukan?

Ketiga museum ini menyajikan informasi silsilah keturunan Bung Hatta. Ada juga foto perjalanan hidup Bung Hatta termasuk foto-foto sejarah perjuangan hidup Bung Hatta dalam merebut kemerdekaaan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Di museum ini kita seperti melihat dan mengenang kembali keteladanan yang ditunjukkan seorang proklamator. Anda bisa menyaksikan kesederhanaan Sang Proklamator melalui kamarnya. Meskipun berukuran kecil, kamar Bung Hatta dilengkapi lemari yangpenuh buku-buku bacaaan. Hal ini sekaligus menegaskan Bung Hatta yang gemar membaca.

Sifat keteladanan Bung Hatta semakin terlihat ketika kita memasuki gerbang Museum Bung Hatta. Di sini terpampang jelas kata-kata atau pesan Bung Hatta yang berbunyi “Pahlawan yang setia itu berkorban bukan buat dikenal namanya tapi semata-mata untuk membela cita-cita“. Ada juga beberapa pesan lain seperti “Biarlah pengalaman masa lau kita menjadi tonggak petunjuk dan bukan menjadi tonggak yang membelenggu kita” atau “Keberanian bukan berarti tidak takut, keberanian menakklukkan ketakutan” serta “Selama dengan buku kalian boleh memenjarakanku di mana saja karena dengan buku aku merasa bebas”.

Kata-kata mutiara itu seolah menyiratkan sikap dan tindakan seorang proklamator yang patut ditiru oleh semua anak muda saat ini. Pesan itu menunjukkan betapa pentingnya berkorban tanpa pamrih untuk negara. Anak muda harus memiliki sifat berani dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran. Rajinlah membaca karena dengan membaca akan menimbulkan ide dan kreativitas baru. Terkait dengan hal di atas sudah selayaknya destinasi sejarah ini menjadi pilihan untuk tujuan wisata keluarga. Selainuntuk memanjakan mata, juga mengajarkan keteladanan Bung Hatta pada anak, dengan harapan anak mau meniru keteladanan yang telah dicontohkan Sang Proklamator