Pernahkah kamu merasa buah dan sayur yang kita makan sekarang tidak lagi seberkualitas dulu? Ternyata, ini bukan sekadar perasaan. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan mineral dalam buah dan sayuran saat ini telah menurun drastis dibandingkan 50 tahun lalu. Dulu, satu buah apel sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mineral harian tubuh. Kini, dibutuhkan hingga 30 apel untuk mendapatkan manfaat yang sama. Ini tentu mengejutkan, dan menjadi pertanyaan besar: apa yang terjadi?
Jawabannya ada pada tanah tempat tanaman tumbuh. Tanah kita semakin miskin mineral. Setiap panen yang diambil dari tanah sebetulnya juga mengambil nutrisi penting di dalamnya. Namun, nutrisi ini tidak dikembalikan. Dalam praktik pertanian modern, sisa tanaman seperti jerami dan sekam seringkali dibuang alih-alih didaur ulang menjadi pupuk alami. Bahkan, banyak ahli menyarankan “sanitasi lahan” yang justru mempercepat kehilangan mineral, dan menjadikan petani semakin bergantung pada pupuk serta pestisida buatan. Tanah pun semakin lelah dan kehilangan keseimbangan alaminya.
Kondisi ini menciptakan lingkaran setan. Tanaman yang tumbuh di tanah miskin mineral menghasilkan buah yang juga miskin nutrisi. Karena tidak ada upaya pengembalian zat hara secara alami, tanah terus rusak, sementara petani terus dipaksa membeli produk-produk pertanian dari luar untuk mempertahankan hasil panen. Ketergantungan ini bukan hanya merugikan petani, tetapi juga konsumen yang tidak lagi mendapatkan kualitas pangan terbaik.
Namun, selalu ada jalan kembali. Dengan pertanian alami yang berakal sehat, kita bisa memperbaiki keadaan ini. Salah satu caranya adalah dengan mengembalikan sisa tanaman ke tanah sebagai pupuk. Menggunakan jerami, sekam, dan limbah organik lainnya bukan hanya mengurangi limbah, tapi juga memberi makan kembali pada tanah. Selain itu, air laut yang diencerkan dapat digunakan sebagai pupuk mineral alami, karena mengandung lebih dari 80 jenis mineral penting yang juga terdapat dalam tubuh manusia dan cairan tanaman. Ditambah dengan mikroorganisme lokal seperti JADAM, tanah bisa dipulihkan secara perlahan namun pasti.
Air laut adalah sumber daya alam yang melimpah, mudah diakses, dan sangat berguna jika dimanfaatkan dengan benar. Ini bukan sekadar alternatif, tapi solusi nyata untuk memperbaiki kemiskinan mineral yang kita hadapi saat ini. Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman yang sehat, dan pada akhirnya memberi makan manusia dengan lebih sehat pula.
Sudah saatnya kita bertani dengan bijak. Kembalikan apa yang kita ambil dari alam. Bebaskan petani dari ketergantungan kimia. Dan kembalikan kekayaan mineral dalam buah dan sayuran yang kita makan setiap hari.