Hama wereng coklat sudah lama dikenal sebagai salah satu musuh utama petani padi di Indonesia. Serangannya tidak hanya merusak batang dan daun padi, tetapi juga menularkan virus tungro yang menyebabkan penurunan hasil panen secara drastis. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengendalikannya, mulai dari penggunaan pestisida kimia hingga penerapan teknologi modern. Namun, ada satu langkah sederhana dan berkelanjutan yang sering terlupakan, yaitu penggunaan pupuk organik.
Pupuk organik bukan hanya sumber nutrisi bagi tanaman, tetapi juga berperan penting menciptakan keseimbangan ekosistem sawah. Kandungan bahan organik membuat tanah gembur, subur, serta kaya mikroorganisme bermanfaat. Mikroba inilah yang menjaga kesehatan akar dan meningkatkan daya tahan padi terhadap serangan hama.
Cara alami membasmi wereng dapat dilakukan dengan memberi nutrisi cukup pada tanaman padi. Tanaman yang mendapatkan nutrisi seimbang lebih kuat dan tidak mudah terserang. Agar kebutuhan hara makro dan mikro terpenuhi, diperlukan peran bakteri tanah. Mikroba ini mengontrol pasokan nutrisi harian. Saat kondisi ekstrem seperti panas, dingin, atau genangan, aktivitas bakteri melambat sehingga pelepasan nitrogen berkurang. Inilah sebabnya petani kadang mengira terjadi kekurangan nitrogen. Namun, saat mikroba kembali aktif, tanaman menunjukkan kecukupan nutrisi.
Oleh karena itu, menambahkan bahan organik atau kompos sejak awal tanam sangat penting. Bahan organik memperbaiki struktur tanah, menambah hara, serta membuka pori-pori tanah. Dengan demikian, ketergantungan pada pupuk kimia bisa berkurang. Nitrogen dalam bahan organik dilepaskan perlahan sehingga tanaman mendapat pasokan jangka panjang. Bahan organik ini bisa berupa bokashi, pupuk kandang, atau kompos, yang unsur haranya disalurkan ke tanaman melalui bantuan mikroba.
Wereng sendiri terdiri atas beberapa jenis, antara lain wereng hijau, wereng batang coklat, wereng zigzag, dan wereng punggung putih. Di alam, populasi mereka sebenarnya dapat ditekan oleh musuh alami. Musuh alami wereng terbagi menjadi tiga, yaitu predator, parasit, dan patogen. Beberapa predator penting yang banyak ditemukan di sawah antara lain:
Laba-laba Serigala (Lycosa pseudoanulata) – memangsa 0,29–3,75 ekor nimfa wereng per hari.
Laba-laba Bermata Jalang (Oxyopes javanus) – predator aktif dengan kemampuan memangsa hingga 8 ekor wereng per hari.
Laba-laba Berahang Empat (Tetragnatha spp.) – memerangkap wereng melalui jaring pada malam hari.
Kepik Permukaan Air (Microvellia douglasi atrolineata) – menyerang wereng dan larva penggerek batang di permukaan air.
Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis) – predator hijau yang aktif memburu wereng di sawah.
Kumbang Staphylinid (Paederus fuscipes) – memangsa wereng dan larva ulat bulu muda.
Kumbang Karabid (Ophionea nigrofasciata) – menyerang wereng, ulat bulu, dan penggerek batang.
Capung Jarum (Agriocnemis spp.) – memangsa wereng hijau, coklat, dan hama putih palsu.
Belalang Bertanduk Panjang (Conocephalus longipennis) – predator telur penggerek batang serta berbagai wereng.
Kumbang Coccinellid (Synharmonia octomaculata) – memangsa wereng, aphis, dan hama putih palsu.
Predator alami ini menjadi pasukan penting dalam menjaga populasi wereng tetap terkendali. Sayangnya, penggunaan pupuk dan pestisida kimia berlebihan sering mengganggu keseimbangan sehingga musuh alami ikut menurun. Akibatnya, ledakan hama justru lebih mudah terjadi.
Dengan penggunaan pupuk organik, kondisi tanah dan ekosistem sawah lebih seimbang. Musuh alami wereng dapat berkembang dengan baik, sehingga populasinya tetap terkendali. Selain itu, pupuk organik memperkuat jaringan tanaman sehingga padi lebih tahan terhadap serangan.
Dari sisi ekonomi, pupuk organik lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Petani bisa membuatnya sendiri dari limbah pertanian atau kotoran ternak, sehingga biaya produksi berkurang. Dengan demikian, petani memperoleh hasil panen yang stabil, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Penggunaan pupuk organik bukan hanya solusi ramah lingkungan, tetapi juga strategi cerdas untuk mengendalikan hama wereng coklat secara alami. Jika semakin banyak petani beralih ke pupuk organik, maka keberlanjutan pertanian padi di Indonesia akan lebih terjamin, hasil panen stabil, dan sawah tetap sehat untuk generasi mendatang.